Motivasi
Pendidikan Bisnis yang Mengubah Hidup
Ketika berbicara tentang bisnis jaringan, maka ada beberapa hal yang harus kita perhatikan:
Bukan Masalah Uang
Seringkali pengembang jaringan memaparkan rancangan kompensasi bisnis mereka sebagai bisnis kompensasi yang terbaik. Hal ini sama sekali tidaklah salah. Sebab memang banyak orang yang benar-benar menjadi kaya dan sukses melalui bisnis jaringan. Anda dapat membaca testimoni supir bajaj jadi pengusaha sukses, mantan satpam bawa BMW, janda miskin berubah jadi milyuner, dan berbagai kisah lainnya di surat kabar atau majalah.
Jadi, saya sama sekali tidak meragukan potensi keuntungan yang maksimal dari bisnis jaringan yang ada. Namun, ada hal yang lebih penting yang dapat kita pelajari dari konsep bisnis jaringan. Atau dengan kata lain, jangan melihat bisnis pemasaran jaringan atau networking hanya dari uangnya saja.
Bukan Masalah Produk
Selain masalah uang yang sering didengungkan, masalah kedua yang paling sering disorot adalah masalah produknya. Setiap bisnis jaringan pasti memaparkan bahwa produknya adalah produk terbaik. Namun, adakalanya hal ini membuat banyak orang kebingungan. Ada banyak produk baru yang terus bermunculan setiap bulannya. Aneka macam produk seperti produk kesehatan, perhiasan, jasa keuangan, mainan pendidikan, paket wisata, dan lain sebagainya.
Jika mau dilist, maka selalu akan ada daftar produk baru yang akan muncul dipermukaan. Saya sendiri, secara pribadi juga menggunakan beberapa produk dari bisnis jaringan. Anda bisa melihat web saya yang secara khusus membahas produk yang saya gunakan di tempat ini. Tetapi, sekali lagi saya tekankan (sesuai dengan apa yang Kiyosaki tuliskan di dalam bukunya) kompensasi bisnis jaringan dan kualitas produk janganlah menjadi alasan utama kita untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bisnis jaringan.
Tetapi Rancangan Pendidikannya
Mengapa rancangan pendidikan di dalam bisnis jaringan itu penting? Karena rancangan pendidikan yang baik akan mengubah kehidupan kita dari ulat menjadi kupu-kupu.
Setiap perusahaan bisnis jaringan mengatakan bahwa mereka memiliki rancangan pendidikan yang baik. Namun jika ditelusuri, kita hanya akan menemukan bahwa mereka hanya menawarkan buku-buku rekomendasi dan melatih anda untuk merekrut orang lain. Tidak lebih dari itu.
Namun ada juga perusahaan yang benar-benar memperhatikan rancangan pendidikan dengan baik. Mereka tidak hanya merekomendasikan buku orang lain, tetapi mereka menulis buku-buku yang layak untuk kita baca. Mereka tidak hanya berbicara masalah produk dan keuntungan, tetapi mereka memaparkan konsep kehidupan yang baik. Memberikan satu penawaran hidup yang lebih baik, sama seperti seekor ulat yang berubah menjadi kupu-kupu.
Apakah anda menemukan ini di bisnis jaringan anda?
Saya menemukannya di dalam bisnis jaringan yang saya ikuti. Hal inilah yang membuat saya banyak belajar dan membaca, dan akhirnya saya tuangkan lewat web pribadi saya ini.
Bisnis Jaringan – Open Minded
Konsep bisnis jaringan bukanlah konsep yang baru. Konsep ini sangat mendasar dan mengakar pada kehidupan manusia sebagai mahluk sosial. Sebagaimana manusia harus hidup bersosialisasi dengan sesamanya, demikianlah juga konsep bisnis jaringan yang memang tidak bisa terlepas dari menjalin hubungan dengan sesamanya. Atau dengan kata lain bisnis jaringan sama dengan kehidupan sosial manusia.
Hal ini jugalah yang dipahami oleh Robert T Kiyosaki sejak tahun 90an. Kiyosaki sadar bahwa dalam bisnis jaringan memiliki potensi yang sangat besar. Hal ini diperkuat oleh pernyataan ‘Rich Dad’nya yang mengatakan bahwa orang-orang terkaya di dunia mencari dan membangun jaringan, tetapi orang-orang lain mencari pekerjaan. Mungkin ada di antara kita yang akan berkata, “Ah bisnis jaringan itu sarat dengan penipu, pemimpi, perayu, dan pecundang!” Dengan jujur saya katakan memang demikian adanya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini terjadi konsep bisnis jaringan yang terbuka.
Konsep keterbukaan adalah konsep yang sangat adil bagi manusia, sebab di dalam konsep ini setiap manusia memiliki kesempatan yang sama untuk meraih suatu tujuan atau cita-cita. Namun keterbukaan konsep ini juga akan membawa efek negative, dimana munculnya para penipu, pemimpi, dan perayu yang mengejar keuntungan sesaat. Namun semua ini seharusnya tidak membuat kita memandang rendah atau negatif terhadap bisnis jaringan.
Robert T Kiyosaki, memang tidak kaya melalui bisnis jaringan, namun hal ini tidak menghalanginya untuk memberikan penilaian yang positif terhadap bisnis jaringan. Dan penilaiannya ini banyak menjadi standar utama para pelaku bisnis jaringan sebab penilaian yang demikian adalah penilaian yang objektif.
Di dalam bukunya yang berjudul ‘Business School’ Kiyosaki mengatakan bahwa setelah melewati sekumpulan besar orang yang berlagak terkenal, perayu, dan pemimpi, akhirnya dia mulai bertemu dengan beberapa pemimpin dari bisnis jaringan. Dari situ Kiyosaki sadar bahwa para pelaku bisnis jaringan yang sejati itu adalah orang yang baik, cerdas, beretika, bermoral dan professional. (hal 6) Jika demikian adanya, bagaimana pandangan kita tentang bisnis jaringan??
Bisakah kita memberikan penilaian yang positif dan objektif?
Bisnis Jaringan
Kiyosaki dalam bukunya Business School mengatakan, “Orang-orang terkaya di dunia mencari dan membangun jaringan, orang-orang lain mencari pekerjaan.” Jadi, apabila Anda ingin sukses terjunlah ke dalam bisnis jaringan.
Mengapa bisnis jaringan? Apakah tidak ada usaha lain yang dapat memberikan solusi untuk memperbaiki perekonomian kita? Untuk menjawab ini, apa yang Kiyosaki sharing-kan mungkin bisa menjadi solusi untuk pertanyaan ini.
Kiyosaki pada awal tahun 70-an tidak begitu tertarik dengan bisnis jaringan. Baginya ini sesuatu yang tidak perlu ia geluti, saat itu Kiyosaki sudah memulai bisnis internasionalnya sendiri. Memang usahanya berhasil dan maju pesat. Namun, pada tahun 90-an ia bertemu dengan Bill, temannya, sang pengusaha real estate. Seorang yang sangat kaya dan tidak memiliki masalah keuangan – Kiyosaki tahu benar akan kondisi ekonomi Bill yang super mapan.
Dalam percakapan dengannya, tiba-tiba Bill mengatakan bahwa ia telah terjun ke dalam bisnis jaringan. Kiyosaki kaget! Mengapa Bill yang kaya mau bisnis jaringan? Bukankah Real-Estate lebih menjanjikan? Bukankah Bill tidak ada masalah keuangan? Dan semua ini membuat Kiyosaki penasaran.
Akhirnya Bill memberikan beberapa alasan mengapa ia tertarik kepada bisnis jaringan. Ia mengatakan bahwa banyak orang ingin belajar atau kerjasama dengannya dalam bisnis real estate. Namun mereka selalu bertanya bagaimana dengan modal kecil atau tanpa modal bisa sukses dalam bisnis real estate? Tentu ini tidaklah mungkin. Bill mengatakan mereka tidak bisa bergabung dalam usaha ini karena keterbatasan modal. Selain itu, ilmu yang ia ajarkan pun akan sulit masuk ke dalam praktik usaha mereka, sebab kendala utamanya adalah masalah modal.
Setelah itu, akhirnya Kiyosaki dapat menyimpulkan, minimal 3 point, mengapa Bill mau masuk ke dalam bisnis jaringan.
1. Bisnis jaringan adalah caranya untuk membantu orang lain. Ini adalah alasan utama mengapa ia terjun ke dalam bisnis jaringan.
2. Bisnis jaringan dapat memperkaya dirinya lebih cepat lagi. Mengapa? Karena dengan bisnis jaringan, ia memperoleh lebih banyak investor untuk membangun usahanya. Setiap orang yang masuk ke dalam bisnis jaringannya adalah investornya. Ketika ia memperkaya investornya, maka penghasilannya sendiri pun akan bertambah.
3. Bisnis jaringan adalah pendidikan keuangan terbaik yang pernah ada di dunia. Di dalam bisnis jaringan, Bill bisa aktif di dalam belajar dan mengajar. Simplenya, apabila Anda suka belajar dan suka juga mengajar, maka bisnis jaringan adalah sekolah terbaik untuk belajar bisnis kehidupan yang paling nyata. Lalu… bagaimana dengan Anda? Menurut anda, apa itu bisnis jaringan? Apakah ini bisnis yang menjanjikan? Anda yang memutuskan. .
© 2011 Immune System-4life
Langganan:
Postingan (Atom)